Dongkrak Produktivitas Pertanian, Petani Klasuluk ‘Sulap’ Limbah Ternak Jadi ‘Emas’

106

Karaka News, Sorong – Nama Desa Klasuluk yang terletak di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong kini semakin ‘moncer’ setelah keberhasilannya berinovasi mengolah limbah ternak sapi menjadi pupuk organik. Keberhasilan inovasi tersebut telah membawa Desa Klasuluk dianugerahi julukan sebagai desa inovatif.

Bukan tanpa proses, inovasi tersebut adalah buah dari kolaborasi kreativitas dari program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) 2024. Dimana program tersebut digagas oleh Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong dan Universitas Papua (Unipa) dengan para petani untuk mengolah limbah ternak sapi menjadi pupuk berkualitas tinggi.

Adapun tim yang tim dari Unimuda Sorong yang terlibat, diantaranya Dr. Pahmi, M.Si, Satria Lintang R, MM, dan Andi Iksan Wijaya, M.Si. Sementara akademisi dari Unipa diwakili oleh, Dr.Ir. Ishak Musa’ad, MP, Dr.Ir. Umi Yuminarti, MP dan Dr.Ir. Jen Wajo, MP.

Lintang mengatakan, sebelum hadirnya inovasi tersebut, selama ini limbah ternak seringkali menjadi masalah bagi peternak di Klasuluk. Hingga akhirnya, melalui pelatihan dan pendampingan intensif oleh tim ahli dari Unimuda dan Unipa, limbah ternak kemudian berhasil diolah menjadi pupuk kompos yang kaya akan nutrisi.

Rekomendasi Berita  Bangun Kekuatan Pertahanan di Laut, Pangkoarmada III Hadiri Rapat Pimpinan TNI AL Tahun 2025 

Prosesnya pun terbilang cukup sederhana. Dimana limbah ternak hanya perlu dicampurkan dengan bahan organik lainnya. Misalnya dari kotoran hewan lain, maupun dari limbah dedaunan. Campuran tersebut kemudian difermentasi selama beberapa minggu sebelum akhirnya diaplikasikan kepada tumbuhan.

Lebih lanjut dikatakan Lintang, penggunaan pupuk organik tidak hanya memberikan manfaat bagi petani, tetapi juga bagi lingkungan. Pupuk organik memiliki manfaat untyk membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

“Sebelumnya banyak petani mengeluh, karena mereka kesulitan mencari pupuk yang bagus untuk tanamannya. Namun setelah bisa berinovasi meramu pupuk dari limbah ternak, mereka sangat bersyukur. Apalagi hasilnya memuaskan, tanpa biaya mahal, kompos tersebut jauh lebih ramah lingkungan,” kata Lintang.

Sementara itu, Kelompok Tani dan Ternak Desa Klasuluk yang diketuai Kasirun dan karang taruna juga megaku bersyukur dengan adanya program Kosabangsa yang telah membawa dampak luar biasa bagi terbentuknya ekosistem peternakan dan pertanian yang terintegrasi.

Rekomendasi Berita  Program JKN Jamin Pelayanan Kesehatan Mental Masyarakat Sorong

“Kami sangat mengapresiasi program ini karena telah memberdayakan masyarakat desa dalam mewujudkan ekosistem peternakan dan pertanian yang terintegrasi. Delain itu, dengan adanya pupuk organik dari hasil inovasi bersama, produktivitas pertanian kami juga meningkat, dan secara tidak langsung juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Ketua Poktan.

Keberhasilan program Kosabangsa 2024 di Desa Klasuluk ini juga tak lepas dari dukungan aparatur kelurahan dan masyarakat setempat. Dimana dalam beberapa momen, Kepala Kelurahan Klasuluk, Yeremia Ulim, S.IP juga turut mendampingi berjalannya program tersebut.

Tak berhenti sampai disitu, hasil produksi pupuk organik juga tak hanya menjandi konsumsi pribadi. Melainkan juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Klasuluk. Sebab, beberapa kelompok tani telah berhasil memasarkan pupuk organik mereka ke petani di desa-desa sekitar, bahkan ada yang mulai mengekspor produk mereka ke daerah lain.

Melalui program ini, peluang pengembangan ekosistem pertanian berkelanjutan di Kabupaten Sorong diharapkan dapat diwujudkan. Selain itu, dengan penggunaan pupuk organik yang berkualitas juga diharapkan akan meningkatkan kualitas serta jasil produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. (Red)