Karaka News Sorong -,Dalam rangka menjaga keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia, KRI Madidihang-855 melaksanakan latihan Passing Exercise (PASSEX) dengan kapal perang Jepang, Japan Maritime Self-Defence Force (JMSDF) JS NOSHIRO-3 (FFM-3). Latihan ini berlangsung di perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III pada Selasa (25/2/25). Kegiatan ini berada di bawah kendali operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada III dan dipimpin oleh Komandan KRI Madidihang-855, Mayor Laut (P) Steven Reginald Louhenapessy, M.Tr.Opsla.
PASSEX merupakan latihan yang dilakukan oleh dua kapal perang dari negara berbeda yang bertemu di laut untuk meningkatkan koordinasi dan interoperabilitas. Dalam latihan ini, KRI Madidihang-855 dan JS NOSHIRO-3 melaksanakan beberapa skenario, antara lain Peran Parade, Passing Exercise, Flashing Exercise, dan Flaghoist Exercise. Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk mengasah kemampuan komunikasi, navigasi, serta manuver taktis dalam operasi laut.
JS NOSHIRO-3 adalah kapal perang kelas Mogami yang melaksanakan pelayaran dalam status Innocent Passage atau pelayaran damai, sesuai dengan hukum laut internasional. Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Sasebo, Jepang, dan melintasi ALKI III dalam perjalanannya menuju Pelabuhan Darwin, Australia. Sebagai negara kepulauan dengan perairan yang menjadi jalur strategis perdagangan internasional, Indonesia berkepentingan untuk memastikan bahwa setiap pelayaran asing yang melintasi wilayahnya berlangsung sesuai aturan yang berlaku.
Keberadaan KRI Madidihang-855 dalam latihan ini bukan hanya untuk mengamankan jalur pelayaran, tetapi juga sebagai bentuk diplomasi pertahanan. Indonesia dan Jepang memiliki hubungan kerja sama yang erat, termasuk dalam bidang keamanan maritim. PASSEX ini menjadi salah satu upaya untuk memperkuat kerja sama bilateral dan membangun kepercayaan antara kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan.
Panglima Koarmada III, Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si., menegaskan pentingnya pengamanan jalur ALKI III, mengingat perairan ini merupakan jalur pelayaran strategis yang banyak dilintasi kapal-kapal internasional. Oleh karena itu, latihan bersama seperti PASSEX menjadi bagian dari strategi pertahanan maritim Indonesia dalam menghadapi potensi ancaman dan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit TNI AL.
Selama latihan berlangsung, KRI Madidihang-855 dan JS NOSHIRO-3 menunjukkan kemampuan manuver yang baik serta komunikasi yang efektif. Kedua kapal menggunakan metode komunikasi visual seperti sinyal bendera dan lampu isyarat, yang menjadi bagian penting dalam operasi laut internasional. Hal ini menunjukkan kesiapan kedua angkatan laut dalam menghadapi berbagai situasi di laut.
Setelah menyelesaikan latihan, KRI Madidihang-855 kembali melanjutkan pelayarannya menuju sektor operasi berikutnya sesuai dengan arahan dari Guspurla Koarmada III. Sementara itu, JS NOSHIRO-3 tetap berada dalam pemantauan sistem pengawasan maritim Indonesia selama melintas di perairan nasional hingga mencapai tujuannya di Australia.
Latihan ini menjadi bukti kesiapan TNI AL dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan perairan nasional, terutama di jalur strategis seperti ALKI III. Dengan semakin meningkatnya dinamika keamanan maritim, latihan semacam ini akan terus dilakukan guna memastikan profesionalisme prajurit dan meningkatkan koordinasi dengan negara mitra.
Kerja sama dengan JMSDF melalui PASSEX ini juga mempertegas posisi Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan, sekaligus menunjukkan komitmen negara dalam menjaga keamanan maritim secara global. Selain sebagai langkah diplomasi pertahanan, latihan ini juga menjadi sarana bagi prajurit TNI AL untuk terus mengasah keterampilan mereka dalam operasi laut.
Ke depan, TNI AL akan terus mengadakan latihan bersama dengan berbagai angkatan laut dunia untuk meningkatkan kapabilitas tempur dan memperkuat kerja sama maritim. PASSEX dengan JS NOSHIRO-3 menjadi salah satu langkah strategis dalam memperkuat peran Indonesia sebagai negara maritim yang aktif menjaga keamanan dan ketertiban di laut.(RED)