Teluk Bintuni – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat, Tangguh LNG menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan. Produsen gas alam terbesar di Indonesia ini memperluas dukungan pendidikan bagi generasi muda Papua Barat, sebagai bagian dari kontribusi jangka panjangnya terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Tangguh LNG, yang telah beroperasi sejak 2009, menyumbang sekitar 35 persen dari produksi gas nasional. Proyek ini terdiri dari fasilitas produksi gas lepas pantai dan tiga unit kilang pencairan LNG yang masing-masing memiliki kapasitas 3,8 juta metrik ton per tahun. Saat ini, 70 persen pekerja operasional Tangguh berasal dari Papua, termasuk lebih dari 100 anak Papua yang telah menyelesaikan program pendidikan teknisi tiga tahun bersertifikasi internasional.
Sejak 2006, Tangguh LNG telah memberikan lebih dari 1.400 beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa dari Tanah Papua. Dalam satu tahun terakhir, sebanyak 63 pelajar dari Teluk Bintuni menerima beasiswa pendidikan tinggi dan tengah menempuh studi di berbagai universitas terkemuka, termasuk Universitas Cendrawasih, Universitas Papua, Universitas Kristen Papua, serta Politeknik Saint Paul di Sorong.
Dukungan terhadap pendidikan ini tidak hanya berhenti di dalam negeri. Tangguh LNG melalui bp Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris meluncurkan program Beasiswa Chevening/bp pada Agustus 2024. Program ini dirancang untuk mendukung tiga pelajar Papua menempuh pendidikan S2 selama satu tahun di Inggris, antara tahun 2025 hingga 2028.
“Selain program beasiswa reguler, bp mengembangkan inisiatif lain untuk meningkatkan akses pendidikan di Papua. Salah satunya adalah program Beasiswa Chevening/bp yang sepenuhnya didanai oleh bp, sebagai wujud dukungan kami dalam menciptakan calon pemimpin muda Papua dengan akses ke pendidikan internasional,” ungkap Desy Unidjaja, VP Communications & External Affairs dari bp Indonesia.
Selain itu, Tangguh LNG juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyediakan beasiswa S2 selama dua tahun. Program ini terbuka bagi dua mahasiswa nasional setiap tahun, termasuk membuka peluang seleksi bagi anak-anak Papua yang memenuhi kriteria.
Tidak hanya di jenjang pendidikan tinggi, Tangguh LNG juga mendukung pendidikan remaja melalui program AFS STEM Innovator yang telah diikuti oleh 29 pelajar Teluk Bintuni berusia 15-17 tahun sejak 2022. Program ini dirancang untuk membekali pelajar dengan keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Tahun ini, dua guru dari Tomu dan Bintuni akan mewakili Papua dalam AFS Youth Assembly di New York pada bulan Agustus mendatang. Keterlibatan para guru ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di daerah dan memberi mereka wawasan global yang bisa dibagikan kepada siswa di kampung halaman.
Tangguh LNG juga memperkuat dukungannya terhadap pendidikan dasar dengan menyediakan honorarium bulanan bagi 32 guru kontrak. Bantuan ini diberikan melalui kerja sama dengan tiga yayasan pendidikan lokal, yaitu Muhammadiyah, YPK, dan YPPK, demi memastikan proses belajar-mengajar tetap berjalan di kampung-kampung terpencil.
Berbagai inisiatif ini menunjukkan bahwa Tangguh LNG tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga serius dalam membangun masa depan generasi muda Papua Barat. Akses pendidikan yang lebih luas diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen berkelanjutan dari Tangguh LNG terhadap pendidikan menunjukkan bahwa kolaborasi sektor industri dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang nyata. Investasi di bidang pendidikan menjadi fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Melalui perluasan akses pendidikan ini, Tangguh LNG menegaskan bahwa keberadaannya di Teluk Bintuni bukan hanya sebagai produsen energi nasional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan yang peduli terhadap masa depan anak-anak Papua.(***)